Kamis, 14 November 2013

Manager ; INOVASI ; Inovasi Bisnis Harus Disertai Inovasi Sosial


Sudah menjadi rahasia umum hukum bisnis adalah maksimalisasi modal. Namun, hukum populer di kalangan bisnis ini sudah banyak dikritisi. Alasannya, seringkali kemajuan bisnis tak diimbangi dengan kemajuan sosial. Apalagi kesadaran mutakhir mengatakan bisnis yang tak bisa berperan pada kemajuan sosial justru terancam keberlangsungannya.

"Bisnis itu mencari profit. Tapi, tidak cukup hanya mengejar profit. Bisnis harus memperhatikan aspek-aspek sosial. Sebab itu, inovasi bisnis harus diimbangi dengan inovasi sosial," kata Muhammad Thorig Helmi, Direktur Program Dompet Dhuafa dalam diskusi panel Konferensi Internasional CSR Ke-4, di Balai Kartini, Rabu (13/03/2013).

B mengatakan inovasi bisnis dan sosial harus berimbang karena kalau hanya inovasi bisnis akan muncul persoalan-persoalan di lingkungan sosial. "Inovasi bisnis cenderung memaksimalkan profit. Inovasi sosial lebih mengacu pada pemberdayaan masyarakat, khususnya mereka yang tak maksimal mengakses hak-haknya," kata Thorig.

Selain itu, sambung Thorig, inovasi bisnis berpotensi membunuh industri mikro. Hal ini terbukti dengan banyak kasus di pasar. Sementara itu, inovasi sosial berorientasi pada pengembangan industri mikro.  "Inovasi bisnis menciptakan produk dan jasa. Inovasi sosial menciptakan nilai-nilai. Tugas perusahaan adalah mempertemukan keduanya," kata Thorig.

Sebab itu,  Thorig menegaskan CSR tidak dipahami secara sempit dengan kegiatan donasi, undang wartawan, difoto, dan masuk media. "Inovasi bisnis mengacu pada konsumen. Inovasi sosial mengacu pada pembangunan komunitas sosial. Keduanya jadi syarat perusahaan bisa berkesinambungan," pungkas Thorig

Tidak ada komentar:

Posting Komentar