Senin, 01 Juli 2013

Tips : 10 Pertanyaan untuk menguji Ide Bisnis anda

Tips  :  10  Pertanyaan untuk menguji Ide Bisnis anda

Ide bisnis ada di mana-mana. Tapi, tidak semua ide bisnis bisa dieksekusi dengan baik karena aneka faktor. Sebab itu, ide-ide bisnis tersebut harus lebih dahulu diuji agar dalam penerapannya bisa sukses dan mumpuni. Berikut adalah saduran dari tulisan Jane Porter, kolumnis Entrepreneur.com, yang berisi 10 pertanyaan untuk menguji ide bisnis tersebut.


1. Seperti apakah profil calon pelanggan Anda..?
Tidak serta ide bisnis yang menurut Anda baik, juga baik diterapkan untuk customer Anda. Bisa jadi ide bisnis Anda merupakan solusi bagi persoalan Anda, tapi tidak untuk konsumen. Sebab itu, ide itu perlu diuji dengan membuat peta demografi dan psikografi dari customer Anda. Memahami sekaligus mensegmentasi dari pasar yang Anda bidik merupakan langkah fundamental sebelum Anda memulai sebuah bisnis. Sebab itu, kenalilah siapa dulu calon pelanggan Anda.

2. Apa yang menjadi diferensiasi dari bisnis Anda?
Ide-ide bisnis boleh sebagus mungkin. Tapi perlu dipikirkan apa yang menjadi pembeda bisnis Anda, entah produk maupun layanan, dengan bisnis yang sudah ada di pasaran. Kalau tidak ada perbedaan, nantinya Anda akan mengalami kesusahan dalam memasarkannya. Pertanyaan soal diferensiasi bisa dirinci menjadi dua pertaanyaan: apa yang bisa Anda gantikan dengan bisnis Anda dan apa yang bisa Anda lengkapi dengan bisnis Anda tersebut?

3. Bagaimana Anda mendemontrasikannya?
Ide-ide adalah sesuatu yang ada di dunia non fisik. Sebab itu, Anda perlu memiliki kepiawaian untuk menerjemahkan ide-ide tersebut secara fisik. Baik itu dalam bentuk gambar, bagan, skema, maupun strategi untuk mengeksekusikannya. Semakin mudah Anda mendemonstrasikan ide-ide tersebut, semakin mudah Anda menerapkannya dalam praktik.


4. Siapa saja yang akan dijadikan Tim Anda?
Anda perlu menentukan gambarang siapa saja yang bakal Anda rekrut untuk menjadi tim Anda. Tentu saja, pilihan ini dipengaruhi oleh seberapa besar orang-orang yang Anda pilih tersebut mampu menjalankan bisnis Anda.

5. Sumber daya apa saja yang Anda perlukan?
Sama seperti memilih tim, Anda perlu menentukan sumbedaya apa saja yang Anda butuhkan untuk menjalankan bisnis Anda. Sebab itu, perlu juga diperhitungkan berapa bujet untuk mengadakan sumberdaya tersebut.

6. Perhitungkan berapa lama bisnis, bisa produk maupun layanan, Anda bisa hidup (punya lifetime) di pasar?
Perhitungan ini sangat penting agar strategi yang Anda terapkan untuk membesarkan produk dan layanan bisa tepat guna. Patut dipertimbangkan seberapa lama life time dari produk maupun layanan tersebut.

7. Seperti apa prediksi penjualan Anda ke depan?
Anda perlu memetakan pertumbuhan bisnis ke depannya. Seperti target penjualan dari tahun ke tahun. Dengan demikian, Anda bisa memetakan kapan bisnis Anda sudah bisa balik modal, meraup untuk, dan melakukan pengembangan bisnis.


8. Seberapa besar potensi pertumbuhan dari ide bisnis Anda?
Pikirkan seberapa besar ide bisnis Anda ini akhirnya bisa bertemu dengan ekspektasi Anda. Buatlah simulasi pertumbuhan bisnis Anda dan tentukan apa saja yang Anda perlukan untuk menggapai pertumbuhan tersebut.

9. Apakah Anda memiliki kemampuan mengeksekusi ide bisnis Anda?
Memiliki ide bisnis dengan membuat ide bisnis itu menjadi kenyataan adalah dua hal yang sangat berbeda. Jujurlah pada diri sendiri pada kemampuan yang Anda miliki untuk mengeksekusi ide tersebut menjadi kenyataan. Pada prinsipnya, pikirkan kekuatan Anda untuk mengeksekusi ide tersebut. Jangan sampai karena nafsu besar dan tidak diimbangi dengan keterampilan yang memadahi membuat bisnis Anda menjadi berantakan dan berujung rugi.

10. Bisakah Anda menjalankan bisnis Anda dalam dua tahun ke depan?
Waktu ideal ujian untuk bisnis yang baik adalah dua tahun pertama. Dua tahun pertama akan menentukan bisnis Anda. Sebab itu, tentukan apa saja yang membuat Anda mampu menjalankan bisnis Anda selama dua tahun pertama.

Tips : Cara untuk menjadi Pribadi yang Produktif

Tips :  Cara untuk menjadi Pribadi yang Produktif


Untuk menjadi orang yang produktif dalam bekerja sebenarnya tidaklah sulit. Semua bisa dikendalikan oleh diri sendiri asal Anda bisa menerapkan empat  hal berikut:

1. Find The Moodbooster
Yap! Temukanlah Moodbooster yang bisa membuat Anda semangat bekerja. Jika Anda berhasil membuat diri Anda sendiri semangat maka Anda akan tidak mudah merasa lelah dan frustasi. Jika Anda berhasil mengangkat mood Anda untuk bekerja, maka pekerjaan sesulit apapun akan terasa ringan dikerjakan.

2. Make a Short List
Buatlah daftar apa yang akan Anda kerjakan di hari itu. Anggaplah daftar-daftar tersebut sebagai target Anda yang harus Anda capai. Jika Anda berhasil mengerjakan semua yang ada di daftar dan masih ada waktu untuk mengerjakan pekerjaan lainnya, cobalah mengerjakannya di hari itu juga, itu berarti Anda melebihi target yang sudah Anda tulis di daftar.


3. Say No To “Them”
Terkadang banyak godaan-godaan yang membuat Anda teralihkan dari pekerjaan Anda. Sebanyak apapun godaan-godaan yang datang jika Anda bisa berkata TIDAK kepada “mereka” maka semangat Anda untuk bekerja tidak akan goyah. Tetapi ada saatnya Anda harus mencari udara segar untuk sekedar meregangkan otot dan merefresh otak Anda sejenak. Lalu lanjutkan pekerjaan Anda dengan semangat yang sama, bahkan lebih besar dari sebelumnya.

4. Focus!
Last but Not Least. Fokus! Iya, fokus lah pada yang Anda kerjakan. Sebesar apapun semangat Anda, tapi jika Anda tidak bisa fokus maka pekerjaan Anda akan tidak selesai tepat waktu atau malah menjadi berantakan. Jika Anda sudah mulai kehilangan fokus Anda, cobalah istirahat sebentar atau minumlah segelas air putih atau mungkin kopi agar bisa mengembalikan fokus Anda.

Manager : Meningkatkan Service Excellence di Perusahaa



Manager  :  Meningkatkan Service Excellence di Perusahaan

Di era kompetisi bisnis saat ini, dimana kekuatan barang tidak hanya menjadi penentu keberhasilan perusahaan, setiap perusahaan dituntut untuk memberikan service excellence yang baik ke pada konsumen.
 
Cerita buruk menyebar 10 kali lebih cepat dan cerita baik hanya menyebar 2x.

Service akhirnya menjadi pedang bermata dua. Ketika salah sedikit dan di blow up di media atau dari mulut ke mulut, maka citra perusahaan akan tercoreng dengan mudah di mata konsumen. Sayangnya berita baik atau service excellence yang Anda berikan tidak akan menyebar secepat kabar buruk.
Itu lah kenapa, service yang buruk di hentikan mulai sekarang. 

Dan service excellence di genjot habis – habisan di setiap lini perusahaan. Mulai dari Office boy, resepsionis, sales, accounting , board of director mestinya bisa memberikan service excellence yang baik.

Bagaimana cara agar setiap lini bisa memberikan service excellence ?

Be a personal excellence
Apa itu personal excellence ? personal excellence adalah kondisi dimana emosi seseorang berada pada kondisi mood yang baik. Sehingga secara alami orang tersebut merasa bahagia, dan good mood. Secara otomotis orang tersebut lebih mudah tersenyum dibandingkan orang yang sedang dirudung masalah atau bad mood. Service excellence berkaitan dengan reaksi spontan seseorang terhadap perilaku konsumen.
Kalau Anda ketemu orang yang lagi happy, paling tidak kita ikut tertular “happy”. Tapi kalau ketemu orang lagi bete atau unhappy, besar kemungkinan kita juga ikut terpengaruh

Paham konsep “Self Marketing”
Apa pun posisi kita sebenarnya kita adalah seorang penjual.
Dokter menjual jasa pengetahuan dan keahliannya ke pasien.
Tukang bangunnan menjual tenaga dan keahliannya membangun rumah atau gedung.
Resepsionis menjual kemampuan dia menerima tamu dan berbicara di telfon.
Foto Model menjual kecantikan dan fotogeniknya dia saat di foto.
Dan sebagainya.
Ketika orang paham APA yang di jual oleh dirinya dan SIAPA konsumennya, maka orang tersebut pasti akan memberikan service excellence.

Paham keinginan Pelanggan
Mari bermain peran 5 menit di pikiran Anda. Jika Anda datang ke perusahaan sejenis perusahaan Anda sekarang, service excellence seperti apa yang Anda harapkan ?
  • Anda ingin disapa dengan kalimat seperti apa ? supaya layak disebut service excellence
  • Nada bicara seperti apa yang Anda ingin dengar ? agar mereka pantas disebut memberikan service excellence
  • Penampilan karyawan seperti apa yang ingin Anda lihat ? supaya layak disebut service  excellence
  • Jika Anda complain, jawaban seperti apa yang Anda ingin dengar dari orang tersebut ? Sehingga Anda betah dan acungkan jempol atas service excellence yang mereka berikan

Manager : 5 Tantangan Presentasi Bisnis



Manager  :  5  Tantangan Presentasi Bisnis

1. Waktu
Ingat , waktu presentasi selalu terbatas. Berapa lama waktu yang disediakan oelh audiens Anda. Jika waktu hanya 5 menit, jangan siapkan s
lide sebanyak 50 slide. Karena sudah pasti tidak cukup waktunya.
2. Ketahui apa yang ingin diketahui oleh audiens
    • Apa alasan audiens datang ke presentasi Anda ?
    • Apa latar belakang pendidikan dia ?
    • Apa kebutuhan dia ?

3.  Kesan emosional apa yang ingin Anda tinggalkan saat audiens melangkah keluar ruangan presentasi. Apakah Anda ingin membuat audiens :
  • terkagum – kagum ?
  • setuju untuk membeli ?
  • tertarik untuk mendapatkan lebih lanjut
  • dan lain – lain
4.  Sistematika presentasi
Selalu mulai presentasi dengan alasan : KENAPA topik yang Anda sampaikan ini penting buat audiens ?
Sampaikan sebisa mungkin dari sudut pandang audiens. jangan gunakan sudut pandang Anda.  Gunakan sistematikan metode 4Mat System untuk meyakinkan audiens Anda. Dalam workshop , kami akan ulas lebih detail.

5 . Tentukan kalimat INTI yang akan diingat oleh audiens Anda.
Ingat, tidak semua kalimat yang Anda ucapkan di presentasi ,akan diingat oleh Audiens Anda. Siapakan kalimat inti atau pesan utama yang akan mereka bawa pulang. Ibarat oleh – oleh, kalimat ini akan dibawa pulang oleh audiens dan selalu teringat oleh mereka.

Menghadapi 5 tantangan ini tentu tidak mudah. Butuh jam terbang & praktek.
Berani itu bagus, namun berani karena sudah punya persiapan dalam presentasi tentu lebih baik.
karena bisa jadi Presentasi bisnis Anda, bisa merubah hidup Anda.
Selamat presentasi