Sabtu, 21 Desember 2013

Ciptakan Customer Loyalty Melalui Communal Activation


Setiap marketer bercita-cita untuk menciptakan loyalitas konsumen pada mereknya. Hanya saja, dalam melakukannya terkadang langsung melompat dan berkutat pada penciptaan value dari merek tersebut dengan fokus pada brand, service, danprocess. Padahal, ada banyak cara yang bisa dilakukan dengan mengacu pada elemen-elemen New Wave Marketing.

Dalam legacy marketing kita mengenal Marketing Mix yang didalamnya terdapat rumusan 4P, yaitu, product, price, place, dan promotion. Sekarang ini, di era New Wave Marketing, keempat P tadi sudah bertransformasi menjadi Co-creation, Currency, Communal Activation, dan Conversation.

Kembali dalam hal menciptakan loyalitas konsumen, maka bisa kita mulai daricommunal activation yang berarti bukan sekadar placing atau mendistribusikan produk secara konvensional. Tapi, sebuah merek harus benar-benar hadir di sebuah komunitas dalam satu area dan bisa memberikan manfaat bagi komunitas di sekitarnya.  

Sebagai contoh adalah yang dilakukan Alfamart dengan memberikan lantai dua di beberapa tokonya untuk dijadikan tempat beraktivitas warga sekita. Alfamart yang sebagian ruangnya bisa digunakan oleh warga itu diberi nama Rumah Komunitas.

Kemudian, Indosat juga memiliki program yang diberi nama Kampung Indosat. Sebuah program yang membuat merek ini hadir tidak saja dalam poster atau gambar-gambar merek  ini di kios-kios penjual voucher pulsa di wilayah itu. Tapi, juga melakukan kegiatan yang mengaktivasi masyarakat setempat, seperti lomba kebersihan dan lainnya.

Dalam Communal Activation ada sebuah persentuhan langsung antara merek dan konsumen dalam rentang waktu lama. Cara ini sedikit berbeda dengan brand social responsibility karena dalam Communal Activation sisi bisnis tetap berjalan, produk tetap dijual.  Namun, dengan ada di tengah masyarakat dan tidak memberi jarak dengan warga sekitar, merek itu pun semakin menguat, tidak saja di pikiran tapi juga di perasaan konsumen. 

Artinya, dengan Communal Activation yang tepat, suatu merek bisa mendapatkan custumer mind share dan customer heart shareyang pada akhirnya memperoleh customer loyalty.  Bagaimana cara Anda menciptakan konsumen yang loyal pada merek Anda?

Bahaya Zona Nyaman Bagi Bisnis


Perbaikan bisnis dari hari ke hari mutlak dilakukan bila pebisnis ingin bisnisnya langgeng. Perbaikan ini dilakukan mengingat zaman yang sarat dengan teknologi selalu berubah cepat. Kebutuhan dan perilaku konsumen juga berubah.

Jebakan paling sering bagi pebisnis adalah zona nyaman. Ketika pebisnis memasuki tahap mapan, banyak yang merasa puas dan merasa telah mencapai titik tertinggi prestasi dalam bisnis. Namun, fase inilah yang layak diwaspadai. Zona nyaman sering membuat pebisnis lupa untuk berbenah dan berubah.

Contoh paling kentara adalah bangkrutnya raksasa fotografi Kodak. Banyak pengamat melihat tutupnya legenda fotografi itu karena tidak mau menyesuaikan diri dengan  zaman. Kodak tidak sigap dalam menanggapi arus digitalisasi. Kemampuan beradaptasi dan berinovasi adalah kemampuan mutlak bagi perusahaan untuk bertahan dan maju dalam perubahan.

Philip Kotler dalam buku Marketing 3.0 yang ia tulis bersama Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan menandaskan pemasar bertugas selalu meningkatkan QCD (quality, cost, dan delivery). Perbaikan kualitas tidak hanya menyangkut produk, tapi juga layanan. Tak jarang produk yang sangat bagus tapi kurang laku karena pelayanannya yang buruk. Terkait distribusi, pemasar dituntut untuk memperbaiki sistem pengiriman, entah terkait waktu, jejaring, infrastruktur, dan sebagainya. Prinsip distribusi adalah produk dengan gampang menjangkau pelanggan.

Selain itu, sambung Kotler, pemasar harus selalu menepati janji yang diberikan kepada pelanggan, pemasok, maupun distributor. Jangan sekali-kali menipu mereka dengan ketidakjujuran, entah soal kualitas, kuantitas, harga, maupun waktu pengiriman.

Prinsipnya, perbaikan kontinu mutlak dilakukan. Kalau tidak, pelanggan akan berpindah pada kompetitor yang terus menerus berbenah menyuguhuhkan produk dan layanan yang lebih baik.

Membangun Perusahaan yang Sukses Ber - Adaptasi


Penting bagi entrepreneur untuk mendirikan bisnis yang tetap felksibel di luar fase startup. Perusahaan yang fleksibel meningkatkan peluang bagi karyawannya, mengawali perubahan positif, dan menyebarkan gairah untuk menjadi lebih inovatif. Entrepreneur dapat membangun sebuah perusahaan yang adaptif dengan berbagai cara. Berikut ini bukan aturan yang mengikat tetapi aturan berikut ini dapat meningkatkan peluang sebuah perusahaan untuk tetap adaptif dan inovatif baik melalui dan setelah fase pertumbuhan.

Berbagi visi entrepreneur
Visi entrepreneur harus disebarkan ke seluruh perusahaan ke semua karyawan agar mereka memahami arah perusahaan dan berbagi tanggung jawab atas pertumbuhannya. Entrepreneur dapat berkomunikasi mengenai visinya secara langusng kepada pegawainya melalui rapat, percakapan, atau seminar. Visi juga bisa disampaikan memlaui kegiatan simbolis atau kegiatan lainnya seperti temu sosial, acara penganugerahan, dan pameran. Apapun formatnya, berbagi visi memungkinkan perseonel perusahaan untuk mendapatkan impian dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam membangun masa depan.

Meningkatkan persepsi peluang
Ini dapat dicapai dengan desain pekerjaan yang cermat. Pekerjaan ini seharusnya memiliki tujuan yang jelas dan spesifik bagi mereka yang akan dibebani tanggung jawab. Setiap level hierarki semestinya diberitahu mengenai perannya dalam produksi hasil akhir produk atau layanan. Ini sering dikenal sebagai "tetap dekat dengan pelanggan". Cara lain untuk meningkatkan peluang ialah melalui koordinasi yang cermat dan integrasi seluruh area fungsional dengan teliti. Ini memungkinkan pegawai dalam area fungsional berbeda untuk bekerjasama  sebagai satu keseluruhan yang erat dan solid.

Tanamkan perubahan sebagai tujuan perusahaan
Ini membutuhkan sebuah kecenderungan menuju inovasi dan perubahan daripada pengukuhan status quo. Jika peluang diketahui, lingkungan perusahaan harus tidak hanya mendorong peluang untuk muncul tatpi mencapai tujuan. Dalam konteks ini, sebuah keinginan untuk menemukan peluang mungkin muncul jika sumber daya diadakan dan kendala sektoral ditekan.

Mengobarkan semangat inovasi
Keinginan personil untuk mengejar peluang harus dipupuk secara teratur. Kata-kata saja tidak akan sanggup menciptakan iklim inovatif. Langkah yang spesifik, seperti berikut ini harus diambil : sistem imbalanlingkungan yang memungkinkan untuk gagal tanpa dihakimi, operasional yang fleksibel, dan pengembangan tim perusahaan