Kamis, 14 November 2013

Manager ; INOVASI ; Inovasi Bisnis dan Strategi Bertumbuh ala Mohan Sahwney


Dengan peluang-peluang pertumbuhan di pasar berkembang seperti Indonesia, perusahaan-perusahaan memiliki urgensi untuk bertumbuh. Perusahaan yang baik akan terus melakukan inovasi untuk mendongkrak pertumbuhan tersebut dan meningkatkan tingkat kepemimpinan di pasar.

Secara khusus, dalam konteks dunia yang lebih terhubung, sebuah jalan yang masuk akal adalah dengan melakukan integrasi strategi pemasaran dan teknologi—khususnya untuk menemukan cara baru untuk menciptakan produk dan layanan kepada pelanggan.

Hari ini, profesor sekaligus Guru pemasaran dari Kellog Mohan Sawhney berbagaiinsights terkait dengan prinsip-prinsip yang sudah diakui secara global untuk membantu perusahaan melakukan inovasi dan bertumbuh. Senin kemarin, 2 Juli 2012, Profesor Mohan Sawhney lebih dahulu berbagi insights-nya di Kuala Lumpur didampingi pakar pemasaran dunia sekaligus CEO dan Pendiri MarkPlus, Inc Hermawan Kartajaya.

Dalam seminarnya, Mohan Sawhney memaparkan tujuh mitos tentang inovasi. Mohan mengatakan inovasi itu bukan penemuan. Juga inovasi bukanlah sekadar Research & Development serta produk anyar. Inovasi juga bukan sebuah departemen, bukan proses meninggalkan masa lalu, bukan sekadar ide-ide baru, bukan juga membawa sesuatu yang baru—sebagai yang ada (poduk) atau kegunaan (use). “Innovation is the successful introduction into an applied situation of means or ends that are new to that situation. Innovation is invention + application,” kata Mohan.

Mohan juga memaparkan 12 inovasi yang harus dijalankan agar bisa mengalami kemajuan, seperti inovasi produk, platform, solusi, customer, komunikasi, interaksi, ekosistem, inovasi kanal, supply chain, proses, nilai, dan manajemen.

Selain itu, Mohan juga mengungkap proses kunci pemasaran untuk berinovasi dan mendorong pertumbuhan bisnisnya. Mohan juga memaparkan proses evolusi pemahaman akan pemasaran, dari pemahaman tradisional yang sekadar promosi dan berjualan sampai pemahaman mutakhir sebagai salah satu kegiatan untuk berbagi nilai.

Dengan mengambil studi kasus Tata Nano di India, Casas Bahia di Brazil, dan negara-negara berkembang, Mohan Sawhney mengulas tantangan-tantangan pemasaran  di negara tersebut.

Dan, menghadapi dunia yang serba terhubung— lantaran kehadiran Internet, media sosial, dan media digital lainnya—Mohan Sawhney menandaskan perusahaan harus bisa melakukan kolaborasi dan engagement. Pelanggan di era sekarang, kata Mohan, menjangkau merek dengan percakapan sosial. Selain itu, keterbukaan, transparansi, dan kejujuran menjadi  nilai yang harus dihidupi bisnis di era sekarang. “Kolaborasi dan engagement menjadi dua kata kunci untuk bisnis sekarang ini,” tandas Mohan Sawhney.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar