Kamis, 14 November 2013

Manager ; INOVASI ; Harga Sebuah Inovasi


Kebutuhan terhadap inovasi telah menjadi sebuah keniscayaan dalam dunia bisnis. Melalui inovasi, efisiensi dan efektifitas perusahaan dapat ditingkatkan sehingga mendongkrak profitabilitas organisasi. Salah satu aspek dalam perusahaan yang harus didukung oleh inovasi terus menerus adalah produk yang dihasilkan. Bagaimanakah penerapan inovasi yang baik dalam perusahaan? Berikut wawancara eksklusif Marketeers dengan Tikno Sutisna, Direktur Utama PT. Inti.

“Banyak pakar mengatakan bahwa invention bukan ada apa-apanya tanpa adanya inovasi, apa maksudnya?”

“Saya melihat, dari definisinya saja inovasi adalah bagaimana membawa ide-ide itu bernilai ekonomis di pasar. Jadi inovasi itu bukan hanya menciptakan sebuah produk, tapi bisa mengelola produk tersebut agar bernilai ekonomis di pasar.”

“Seperti apa anda melihat trend inovasi yang ada saat ini?”

“Sebenarnya sebuah negara itu memiliki corak kreatifitas yang khas. Masing-masing kreatifitas terkait dengan kultur yang ada, baik budaya individu, keluarga, ataupun bangsa. Kemudian, yang penting juga adalah bagaimana penghargaan terhadap inovasi itu diberikan. Karena untuk menjadikan inovasi itu budaya di negeri ini, penghargaan terhadap inovasi harus diberikan. Dengan demikian, inovasi dapat tumbuh subur dan menjadi budaya.”

“Bagaimanakah perusahaan seharusnya menerapkan budaya inovasi?”

“Inovasi ini tidak terlepas dengan bagaimana kita membangun budaya perusahaan. Kalau dari luar kita kenal dengan entrepreneurship, sedangkan dari dalam perusahaan kita kenal dengan intrapreneurship. Salah satu tugas manajemen itu dalam bahasa saya adalah how to create high performance climate. Jadi kita harus bisa menciptakan climate agar budaya inovasi itu tumbuh. Kemudian, harus dibuat sebuah aturan bahwa orang yang memiliki inovasi itu dihargai, baik career path maupun career plan-nya. Jadi kita tidak bisa menginginkan inovasi itu jadi budaya jika tidak ada penghargaan terhadap inovasi, dan ini harus masuk dalam aturan formal.”

“Seperti apa hubungan inovasi dengan added value?”

“Menurut saya, kedua hal tersebut sangat berhubungan. Hanya saja, nilai tambah itu tidak terjadi hanya dalam proses produksi. Dengan menciptakan produk baru, kita baru memiliki potensi nilai tambah. Justru nilai tambah riil itu baru terjadi ketika ada transaksi. Namun added value itu memang memiliki hubungan dengan inovasi, baik dalam produk, proses produksi, ataupun sistem. Salah satu strategi yang kami canangkan adalah operational excellence. Tapi karena kita adalah engineering company, maka tugasnya adalah bagaimana operational excellence itu didukung dengan kemampuan engineering.”

“Apa yang akan dilakukan PT. Inti menghadapi 2013?”

“Banyak hal yang akan kami lakukan tahun depan. Dari sisi profiling company misalnya, kami memiliki tiga pilar strategi, yaitu operational excellence, budaya perusahaan yang termuat dalam kata INTI, dan kemampuan engineering perusahaan. INTI memiliki makna integrity, networking, trust and teamwork, serta innovation. Ke depan saya mengharapkan PT. Inti itu SIP, yaitu smart, innovative, dan productive. Hal ini tentu tidak mudah dan tantangannya banyak. Visi PT. Inti ke depan adalah memenuhi kebutuhan masyarakat digital masa depan dan pasar yang semakin membutuhkan resource efficiency.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar