Senin, 29 September 2014

Management : Branding tidak harus mahal...!


Branding biasanya diasosiasikan dengan korporasi besar dengan budget yang besar, terutama untuk advertising. Terlebih lagi, miskonsepsi bahwa brand hanyalah bagaimana membuat logo, desain, dan iklan yang bagus dengan biaya yang besar membuat banyakentrepreneur yang baru memulai bisnis tidak memiliki strategi yang efektif dan takut karena keterbatasan resources  serta marketing skills yang dimiliki.

Brand bukanlah hanya sekedar logo, sebuah brand merepresentasikan heart dan soul yang membuat sebuah perusahaan berbeda dari kompetitor, sedangkan branding merupakan proses creating, nurturing, dan sustaining mutually rewarding relationship dengan konsumen. Pada intinya adalah bagaimana memberikan pengalaman emosional (heart share) yang berkelanjutan antara sebuah produk dan konsumen.

Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana melakukan strategi branding dengan resources yang terbatas? Karena seringkali kita sebagai entrepreneur yang baru memulai bisnis dihadapkan pada situasi dimana terdapat berbagai keterbatasan seperti marketing budget, kompetensi sumber daya manusia, waktu, dan knowledge mengenai strategi branding. Berikut ini beberapa tips bagientrepreneur untuk melakukan proses branding dengan biaya yang terbatas:

1.Tentukan Point of Differentiation (POD) yang kuat di pasar.
Tentukan apa yang menjadi pembeda dari sebuah brand, menjual kualitas yang terbaik tidaklah cukup, karena kualitas sudah menjadi standar yang memang harus dipenuhi. Mulailah mencari hal-hal unik yang bisa menjadi story yang menarik dan mudah diingat oleh konsumen. Seperti misalnya Maicih membuat “permainan” dengan jualan berpindah-pindah, membuat level yang berbeda untuk rasa, serta sistem penjualan customer to customer, kemudian www.gantibaju.com menggunakan konsep crowdsourcing yang memberikan keuntungan bagi desainer.

2.  Bangun brand identity yang relevan dan menarik.
Buatlah desain logo, kemasan, website dan atribut lainnya yang sesuai dengan kesan yang ingin ditunjukkan. Dalam tahap ini, sebaiknya mulailah berkonsultasi dengan desainer grafis dan teman-temanmu yang terbiasa dengan konsep marketing atau branding, serta pelajari brand yang memiliki identitas yang cukup bagus di pasaran. Pada intinya, desain visual memainkan peran yang sangat penting untuk menciptakan first impression dan menciptakan ketertarikan untuk membeli dan juga dapat membuat konsumen terasosiasi secara emosional ditahap awal.

3. Siapkan strategi promosi yang low budget-high impact.
Untuk menciptakan brand awareness tidak memerlukan biaya yang mahal, daripada menggunakan media iklan yang bisa menghabiskan puluhan sampai ratusan juta rupiah, cobalah menggunakan media digital yang tersedia seperti blog, facebook, twitter, dan media lainnya. Buatlah sebuah blueprint sederhana yang berisi pemanfaatan, output, serta timeline dari strategi yang akan dijalankan. Manfaatkan teman-teman terdekat untuk ikut mempromosikan kepada jaringannya di media sosial dan ciptakan word of mouth yang positif. Salah satu kunci sukses Maicih adalah penggunaan twitter yang konsisten dalam berpromosi dan saat ini mencapai follower lebih dari 400 ribu. Selain itu twitter juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan percakapan yang lebih personal  dan menjadi alat untuk menjaga hubungan jangka panjang dengan konsumen. Selain itu, maicih memiliki sistem penjualan yang sangat efektif dengan memanfaatkan konsumen untuk menjadi reseller, mirip konsep multi level marketing (MLM), hal ini tentunya dapat memotong ongkos distribusi.

4. Fokus kepada komunitas.
Cobalah mencari komunitas yang memiliki member cukup banyak untuk menciptakan basis konsumen loyal yang cukup kuat ditahap awal. Seperti contohnya menunjuk beberapa Kampus (apabila sesuai dengan target pasar) yang notabene merupakan sebuah “komunitas” yang besar dan captive market bagi produk kita. Buatlah program kolaborasi yang bermakna untuk komunitas tersebut untuk menciptakan kesan positif terhadap brand yang kita sedang bangun, dan ajaklah komunitas-komunitas tersebut untuk ikut mempromosikan produk yang kita miliki melalui jejaring media sosial online untuk menghasilkan efek eksponensial.

5. Konsisten untuk menjalankan strategi dan melakukan evaluasi.

Jalankan strategi secara konsisten, tetap monitor performa dari strategi yang telah dijalankan, dan secara reguler lakukan evaluasi. Biasakan untuk terus melakukan proses evaluasi dan mencari hal-hal apa saja yang bisa ditingkatkan agar proses selanjutnya dapat dijalankan lebih efektif. Tunjuklah satu orang sebagai campaign manager untuk memonitor dan memberikan laporan atas segala aktivitasbranding diseluruh media yang digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar