Manajemen Strategis : Prioritas kan TOWS, Lihat SWOT
Dalam menganalisis bisnis perusahaan, orang cenderung menggunakan model SWOT, yakni Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threats. Model ini sudah lama populer di kalangan bisnis. Bahkan, sebagian masih menggunakan model ini sampai sekarang.
Bila ditilik dari sejarahnya, konsep SWOT pertama kali dipopulerkan
oleh Albert Humprey, akademisi yang mengepalai proyek penelitian di
Universitas Stanford pada tahun 1960-an. Model ini juga populer di
kalangan akademisi, khususnya di bidang bisnis, sebagai prasyarat
akademis.
Tapi, di era sekarang, di mana lanskap bisnis sudah sangat dinamis
dengan perubahan cepat yang dimotori teknologi, model SWOT kurang
memadai. Banyak perubahan yang harus dicermati oleh pemasar saat ini
seperti yang sudah diungkapkan dalam tulisan sebelumnya berjudul “Strategi Menganalisis Lanskap Bisnis.” Sebab itu, model yang paling tepat adalah TOWS seperti yang digagas oleh MarkPlus.
Model TOWS bukan sekadar membolak-balik huruf saja. Model TOWS juga
bukan untuk menegasi SWOT karena tidak menghilangkan elemen-elemennya.
Model TOWS lebih pada urutan logis untuk menganalisis lanskap
industri/pasar. Urutan ini akan memengaruhi kadar analisis.
Analisis dengan mode TOWS berarti menganalisis faktor-faktor
eksternal perusahaan itu. Cara pandang penganalisis diarahkan lebih
dahulu ke luar. Ke luar di sini bisa dibaca sebagai kondisi nyata pasar
yang ada, ke kondisi perubahan-perubahan (change) yang ada di lanskap bisnis. Juga lebih dahulu melihat peluang-peluang yang ada untuk digarap.
Seperti sudah dibahas di tulisan sebelumnya, perkembangan teknologi ini memengaruhi empat elemen lain dalam Change,
yakni ekonomi, politik-legal, sosio-kultural, dan market. Teknologi
membuat keempatnya senantiasa berubah dan dinamis. Misalnya, regulasi
berubah, sistem keuangan berubah, perilaku konsumen berubah,
sosio-kultur juga berubah, persaingan berubah, pasar berubah, dan
sebagainya.
Hal-hal inilah yang layak diperhitungkan lebih dahulu oleh pebisnis
maupun pemasar sebelum menjalankan bisnis maupun aktivitas pemasarannya.
Dengan menggunakan TOWS, kita boleh dibilang sedang melakukan proses
outside-in (dari luar ke dalam). Sementara, SWOT lebih cenderung pada
inside-out (dari dalam ke luar). Adakah perbedaannya? Jelas ada.
Analisis TOWS lebih cenderung berorientasi pada perubahan-perubahan
di lanskap pasar. Artinya, berorientasi pada masa depan. Sementara,
analisis SWOT cenderung berorientasi pada masa lalu. Lebih mengedepankan
kekuatan-kekuatan di dalam perusahaan dan perusahaan cenderung
mengagungkan masa lalunya (glorifying the past) dan belum tentu relevan
dengan era sekarang.
Dengan memiliki cara pandang ke luar (outlook) lebih dahulu,
perusahaan dengan gampang menyusun strategi yang tepat, efektif,
sekaligus efisien. Sebaliknya, dengan cara pandang dari dalam ke luar,
perusahaan berpotensi melahirkan strategi yang keliru dan tidak sesuai
dengan situasi dan kondisi pasar alias tidak relevan.
Setelah menganalisis faktor eksternal tersebut, perusahaan kemudian
melihat ke dalam: mana saja yang menjadi kekuatan kompetitif perusahaan,
apa saja yang perlu dipersiapkan. Perusahaan pun kemudian memiliki
pilihan, apakah harus investasi, langsung mengeksekusi, menunda, atau
malah membatalkan dan menggarap bisnis lainnya yang lebih relevan dan
realistis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar