Peran CEO
Dalam Menciptakan Loyalitas Pelanggan
Apa
sebenarnya tujuan utama dari pelayanan yang baik? Tentu, jawabannya
adalah demi menciptakan dan mencetak sebanyak mungkin pelanggan yang
setia. Pelanggan yang puas belum tentu menjadi pelanggan yang setia.
Kini, perusahaan harus berusaha lebih jauh dari sekadar memuaskan
pelanggannya agar mampu mendapatkan sekaligus mempertahankan pelanggan
yang setia.
Selama ini, kita hanya berorientasi pada memuaskan pelanggan.
Walaupun penting, kepuasan pelanggan tidak cukup untuk menjamin
pelanggan akan terus membeli dari Anda. Pasar dan dunia ini berubah
dengan cepat. Begitu perusahaan mulai merasa nyaman, kompetitor pun
bermunculan dengan menawarkan solusi yang mereka klaim lebih cepat,
lebih murah, dan lebih baik.
Tiba-tiba saja, pelanggan merasa mereka tidak memerlukan Anda lagi.
Kita semua tahu bahwa biaya untuk mendapatkan pelanggan baru lebih besar
daripada memelihara yang sudah ada. Pelanggan setia adalah kunci dan
mempunyai peran yang lebih besar bagi kelangsungan hidup perusahaan,
khususnya di era global saat ini. Sudah selayaknyalah kita terus
mencetak dan memperbanyak jumlah pelanggan setia ini.
Walaupun CEO tidak atau jarang sekali berhubungan dengan pelanggan
perusahaan, tapi CEO-lah yang seharusnya mempunyai visi dan misi jauh ke
depan agar perusahaan bisa mempunyai pelanggan setia sebanyak mungkin.
CEO kini menjadi wajah atau
image pemimpin bagi perusahaan di
mata publik. Pelanggan sering kali tidak melihat dari perusahaan atau
produk yang ditawarkan, tapi lebih pada siapa yang menawarkan produk
tersebut.
Jadi, bagaimana peran CEO dalam menciptakan loyalitas pelanggan yang
langgeng bagi perusahaan? Berikut ini ada delapan hal di mana CEO
memiliki peran penting dalam menciptakan loyalitas pelanggan.
Kepuasan Pelanggan Berasal dari Kepuasan Karyawan
CEO yang peduli dengan kepuasan pelanggan pertama-tama akan menjamin
kepuasan karyawannya terlebih dahulu. Karyawan sama dengan pelanggan.
Mereka punya keluarga, kebutuhan, dan tujuan dalam hidupnya. Mustahil
karyawan yang tidak puas akan mampu melayani pelanggan dengan baik.
Mustahil karyawan yang tidak terpenuhi kebutuhannya akan mampu memenuhi
kebutuhan pelanggan.
CEO mempunyai wewenang dan peran yang bisa menciptakan keteladanan
yang kuat bagi setiap karyawan di bawahnya. Ialah yang bisa menjadi
visioner untuk menyatukan tujuan dan menggerakkan perusahaan mewujudkan
tujuan tersebut. Seorang CEO harus menciptakan sistem yang dapat
menyejahterakan karyawannya dan berfungsi sebagai teladan semua
karyawannya dalam memberikan pelayanan yang baik. Dengan demikian,
pelayanan yang baik ini akan diteruskan karyawan kepada semua pelanggan
perusahaan.
Memahami Emosi dan Kebutuhan Pelanggan
Kini, seorang CEO juga harus memahami siapa saja sebenarnya pelanggan
perusahaan. Walaupun tidak secara rinci dan individual, paling tidak ia
memahami segmen pelanggannya. Ia harus memahami cara untuk membuat
pelanggan bergantung dan memiliki komitmen terhadap perusahaan Anda
dalam memberikan
support, pelayanan, dan pengambilan keputusan. Pelanggan akan melihat perusahaan sebagai
supplier
yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Dalam keadaan pelayanan yang baik
atau pun buruk, pelanggan akan selalu melihat siapa sebenarnya pemimpin
perusahaan tersebut.
Walaupun tidak berhubungan secara langsung, tapi jika pelanggan
sampai bisa merasa bahwa CEO saja memahami emosi dan kebutuhan pelanggan
perusahaannya, maka mereka akan lebih mudah untuk menjadi pelanggan
yang setia. Untuk ini, tentu CEO harus mampu membentuk tim yang
mempunyai integritas, bisa diandalkan, mempunyai hubungan kerja sama
yang baik satu sama lain, dan empati. CEO harus mampu menciptakan sistem
dan tim yang mampu mewujudkan lebih dari harapan pelanggan untuk dapat
memuaskan mereka secara emosional. Terkadang hal terkecil bisa berarti
sangat besar.
Menciptakan Struktur Pelayanan yang Baik
Struktur pelayanan yang baik adalah fondasi dari hubungan solid yang
terdiri dari orang, fasilitas, sistem, dan saluran distribusi. Struktur
yang baik membangun jembatan yang dapat menghubungkan perusahaan dengan
pelanggan. Hal ini tentu sangat membantu dalam menciptakan loyalitas
pelanggan.
Tak jarang, semua karyawan akan bekerja menurut struktur dan sistem
yang sudah tercipta dengan sendirinya dan hanya mengikuti saja apa yang
sudah ada. Peran CEO-lah untuk meneliti apakah struktur ini perlu
diperbaiki atau tidak. Apakah ada fungsi-fungsi yang lebih baik di-
outsource?
Apakah birokrasi perusahaan menghambat pemberian pelayanan yang baik?
Apakah struktur dan sistem yang tercipta sudah bisa memenuhi baik
kebutuhan karyawan maupun pelanggan?
Bermitra dan Bekerja sama
Tak jarang, CEO-lah yang mempunyai wewenang untuk memilih dengan siapa perusahaan akan bermitra (
partner).
Mitra di sini mempunyai arti yang luas—tidak selalu harus perusahaan
lain, pelanggan pun bisa dijadikan mitra. Kemitraan yang terjalin baik
dengan satu pelanggan tak jarang bisa memuluskan kerja sama dengan
pelanggan lainnya juga, yang nantinya mungkin bisa menjadi pelanggan
setia berikutnya.
CEO berperan untuk memahami benar apa kekuatan dan kelemahan
perusahaannya dan menjalin kemitraan untuk mengatasi kelemahan
perusahaan serta meningkatkan kekuatannya. CEO harus jeli menangkap
segala peluang untuk menjalin setiap kerja sama, baik dalam hal
operasional maupun finansial karena hal ini tak jarang berujung pada
terciptanya loyalitas pelanggan jangka panjang.
Memahami dan Meningkatkan Performa
Performa di sini adalah bagaimana produk atau layanan bisa memenuhi
ekspektasi pelanggan dan apakah sudah mencukupi, kurang, atau melebihi
standar industri yang ada. Selain standar ISO dan standar lain,
kompetitor pun bisa menjadi tolok ukur. Seorang CEO yang jeli pasti akan
berusaha mencari tahu gerak-gerik kompetitornya.
Metode CEO dalam mengukur performa perusahaannya tentulah mencakup
jangka yang sangat panjang dan dengan kriteria-kriteria yang lebih
objektif. Penting untuk mengetahui performa apa saja yang benar-benar
berarti bagi pelanggan dan mana yang tidak. Yang dimaksud dengan
“berarti” di sini adalah berpengaruh langsung pada kepuasan dan
loyalitas pelanggan. Pelanggan tidak peduli jika perusahaan Anda mampu
mendapatkan bahan baku dari pemasok dalam waktu kurang dari 24 jam,
karena hal tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menciptakan Kondisi Ekonomi yang Menguntungkan
Value yang diinginkan dari setiap transaksi dan kerja sama
ujung-ujungnya adalah uang. Setiap transaksi dengan pelanggan mempunyai
dampak bagi finansial si pelanggan itu sendiri dan perusahaan. Jadi, CEO
juga harus memikirkan bagaimana perusahaan dan pelanggan bisa saling
membantu untuk mendapatkan uang, keuntungan, dan membangun bisnis
masing-masing dengan lebih langgeng dalam jangka panjang.
Setiap perusahaan dan juga pelanggan pasti punya ekspektasi akan
return atau hasil apa yang bisa didapat dari setiap interaksi. Anda tentu bisa saling membantu dengan menciptakan
value
melalui salah satu dari tiga cara berikut: Membantu mengurangi biaya,
membantu menghilangkan biaya, dan membantu meningkatkan profit atau
revenue. Hal ini tentu berlaku bagi kedua belah pihak (
mutual benefit). Hanya dengan demikianlah bisa tercipta loyalitas pelanggan.
Walaupun semua poin di atas tampaknya adalah tugas karyawan, level
direktur atau manajer, tapi CEO-lah yang harusnya mampu mempunyai visi
dan mengarahkan perusahaan mewujudkan visi tersebut untuk mencapai
loyalitas pelanggan jangka panjang.
(Service Excellence/Dari berbagai sumber)
Sumber : http://www.marketing.co.id/blog/2011/04/28/peran-ceo-dalam-menciptakan-loyalitas-pelanggan/