Ide bisnis
ada di mana-mana. Tapi, tidak semua ide bisnis bisa dieksekusi dengan baik
karena aneka faktor. Sebab itu, ide-ide bisnis tersebut harus lebih dahulu
diuji agar dalam penerapannya bisa sukses dan mumpuni. Berikut adalah saduran
dari tulisan Jane Porter, kolumnis Entrepreneur.com, yang berisi 10 pertanyaan
untuk menguji ide bisnis tersebut.
1. Seperti
apakah profil calon pelanggan Anda..?
Tidak serta
ide bisnis yang menurut Anda baik, juga baik diterapkan untuk customer Anda.
Bisa jadi ide bisnis Anda merupakan solusi bagi persoalan Anda, tapi tidak
untuk konsumen. Sebab itu, ide itu perlu diuji dengan membuat peta demografi
dan psikografi dari customer Anda. Memahami sekaligus mensegmentasi dari pasar
yang Anda bidik merupakan langkah fundamental sebelum Anda memulai sebuah
bisnis. Sebab itu, kenalilah siapa dulu calon pelanggan Anda.
2. Apa yang
menjadi diferensiasi dari bisnis Anda?
Ide-ide
bisnis boleh sebagus mungkin. Tapi perlu dipikirkan apa yang menjadi pembeda
bisnis Anda, entah produk maupun layanan, dengan bisnis yang sudah ada di
pasaran. Kalau tidak ada perbedaan, nantinya Anda akan mengalami kesusahan
dalam memasarkannya. Pertanyaan soal diferensiasi bisa dirinci menjadi dua
pertaanyaan: apa yang bisa Anda gantikan dengan bisnis Anda dan apa yang bisa
Anda lengkapi dengan bisnis Anda tersebut?
3. Bagaimana
Anda mendemontrasikannya?
Ide-ide
adalah sesuatu yang ada di dunia non fisik. Sebab itu, Anda perlu memiliki
kepiawaian untuk menerjemahkan ide-ide tersebut secara fisik. Baik itu dalam
bentuk gambar, bagan, skema, maupun strategi untuk mengeksekusikannya. Semakin
mudah Anda mendemonstrasikan ide-ide tersebut, semakin mudah Anda menerapkannya
dalam praktik.
4. Siapa
saja yang akan dijadikan Tim Anda?
Anda perlu
menentukan gambarang siapa saja yang bakal Anda rekrut untuk menjadi tim Anda.
Tentu saja, pilihan ini dipengaruhi oleh seberapa besar orang-orang yang Anda
pilih tersebut mampu menjalankan bisnis Anda.
5. Sumber
daya apa saja yang Anda perlukan?
Sama seperti
memilih tim, Anda perlu menentukan sumbedaya apa saja yang Anda butuhkan untuk
menjalankan bisnis Anda. Sebab itu, perlu juga diperhitungkan berapa bujet
untuk mengadakan sumberdaya tersebut.
6.
Perhitungkan berapa lama bisnis, bisa produk maupun layanan, Anda bisa hidup
(punya lifetime) di pasar?
Perhitungan
ini sangat penting agar strategi yang Anda terapkan untuk membesarkan produk
dan layanan bisa tepat guna. Patut dipertimbangkan seberapa lama life time dari
produk maupun layanan tersebut.
7. Seperti
apa prediksi penjualan Anda ke depan?
Anda perlu
memetakan pertumbuhan bisnis ke depannya. Seperti target penjualan dari tahun
ke tahun. Dengan demikian, Anda bisa memetakan kapan bisnis Anda sudah bisa
balik modal, meraup untuk, dan melakukan pengembangan bisnis.
8. Seberapa
besar potensi pertumbuhan dari ide bisnis Anda?
Pikirkan
seberapa besar ide bisnis Anda ini akhirnya bisa bertemu dengan ekspektasi
Anda. Buatlah simulasi pertumbuhan bisnis Anda dan tentukan apa saja yang Anda
perlukan untuk menggapai pertumbuhan tersebut.
9. Apakah
Anda memiliki kemampuan mengeksekusi ide bisnis Anda?
Memiliki ide
bisnis dengan membuat ide bisnis itu menjadi kenyataan adalah dua hal yang
sangat berbeda. Jujurlah pada diri sendiri pada kemampuan yang Anda miliki
untuk mengeksekusi ide tersebut menjadi kenyataan. Pada prinsipnya, pikirkan
kekuatan Anda untuk mengeksekusi ide tersebut. Jangan sampai karena nafsu besar
dan tidak diimbangi dengan keterampilan yang memadahi membuat bisnis Anda menjadi
berantakan dan berujung rugi.
10. Bisakah
Anda menjalankan bisnis Anda dalam dua tahun ke depan?
Waktu ideal
ujian untuk bisnis yang baik adalah dua tahun pertama. Dua tahun pertama akan
menentukan bisnis Anda. Sebab itu, tentukan apa saja yang membuat Anda mampu
menjalankan bisnis Anda selama dua tahun pertama.