Sudah diakui bahwa organisasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan. Setiap organisasi memerlukan manajemen untuk meraih tujuan organisasinya. Tidak terkecuali institusi penyelenggara pelayanan kesehatan, apalagi sekelas rumah sakit. Semua fungsi manajemen sangat dibutuhkan rumah sakit. Satu diantara fungsi tersebut, bahkan boleh dikatakan yang berperan sangat penting adalah manajemen operasi. Bagaimana konsep dan penerapan manajemen operasi di rumah sakit, mari kita lihat secara sekilas.
Manajemen operasi adalah aktivitas manajemen (plan do check action
– desain eksekusi perbaikan) dalam menciptakan nilai bagi pelanggan
melalui transformasi input menjadi output dengan efektif dan efisien.
Manajemen operasi tidak berarti hanya terkait dengan masalah
operasional, tetapi menyeluruh dari isu strategis sampai isu
operasional. Kalau boleh mengklaim, manajemen operasi adalah inti dari
proses manajemen. Karena aktivitas operasi itulah dibutuhkan fungsi
manajemen yang lain seperti manajemen sdm, keuangan, dan pemasaran.
Di rumah sakit, isu strategis yang perlu dijawab adalah
bagaimana strategi operasi rumah sakit untuk mencapai visi, misi RS
dengan efektif. Selain itu, isu perencanaan kapasitas juga tidak kalah
penting. Tidak mungkin RS dibangun untuk waktu yang singkat, dan
kemudian diperluas secara sporadis. Isu yang menyangkut investasi yang
besar serta waktu yang panjang lainnya adalah pemilihan lokasi atau
fasilitas fisik RS. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana RS
menjawab isu-isu keberlanjutan (sustainability).
Pada tingkat taktis, RS harus memiliki perencanaan yang
baik mengenai estimasi pasien dan kebutuhan RS setiap tahun agar rencana
kerja tahunan dapat direalisasikan dengan baik. Berdasarkan estimasi
tersebut, maka RS harus memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan,
khususnya SDM. Manajemen persediaan juga tidak kalah penting dan
mendesak mengingat fakta menunjukkan besar sekali biaya yang dikeluarkan
untuk persediaan.
Pada tingkat operasional, RS harus memiliki sistem
penjadwalan yang baik, sistem pengendalian kualitas, penanganan antrian
di setiap instalasi, pemeliharaan sarana dan prasarana alat, efisiensi
sistem pendukung (seperti air, listrik, gas, dan sampah). Ini semua
tidak dapat dikelola dengan ala kadarnya. Diperlukan manajemen yang
profesional agar misi mulianya kepada para pemangku kepentingannya
terpenuhi, juga pengelolaannya efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar