Disfungsi ereksi
merupakan gangguan umum yang terjadi di kalangan pria usia lanjut,
meskipun bisa juga terjadi pada pria yang belum lanjut usia. Gangguan
ini sebenarnya bukanlah bagian dari proses penuaan yang normal. Lalu,
bagaimana dapat menghindarinya? Berikut ini kiat untuk mencegah
terjadinya disfungsi ereksi.
- Perhatikan apa yang Anda makan.
Pola makan yang buruk menjadi penyebab penurunan kemampuan pria dalam
berereksi. Penelitian telah menunjukkan, pola makan yang buruk dapat
menyebabkan serangan jantung dengan menghambat aliran darah dalam
arteri. Kurangnya asupan buah dan sayur serta kebiasaan makan makanan
berlemak dan makanan olahan juga dapat menghambat alirah darah ke penis.
Segala sesuatu yang tidak baik untuk jantung, juga buruk untuk penis
pria, jelas Andrew McCullough, MD, Profesor Urologi Klinis dan Direktur
Program Kesehatan Seksual Pria di New York University Medical Center
Langone. Penelitian terbaru menunjukkan, disfungsi ereksi relatif jarang
terjadi pada mereka yang melakukan diet Mediterania, yaitu mengutamakan
asupan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan yang ramah
jantung seperti kacang-kacangan, minyak zaitun, ikan, dan anggur.
- Menjaga berat badan ideal.
Kelebihan berat badan membawa banyak masalah kesehatan, termasuk
diabetes tipe 2, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf di seluruh tubuh
yang juga mempengaruhi penis.
- Hindari peningkatan tekanan darah dan kolesterol.
Kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh
darah, termasuk pembuluh yang mengalirkan darah ke penis. Akhirnya,
inilah yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Untuk itu, pastikan Anda
memeriksa kolesterol dan tekanan darah secara rutin. Anda bisa membeli
monitor tekanan darah yang dijual untuk digunakan di rumah. Perlu
hati-hati, obat penurun tekanan darah bisa membuat Anda sulit berereksi.
Namun, dokter mengatakan banyak kasus disfungsi ereksi yang berhubungan
dengan obat, sebenarnya disebabkan oleh kerusakan arteri akibat
hipertensi.
- Kurangi atau hindari minuman beralkohol.
Tidak ada bukti yang menyebutkan konsumsi alkohol buruk bagi fungsi
ereksi. Namun, jumlah yang berlebihan dalam konsumsi alkohol dapat
menyebabkan kerusakan jantung, kerusakan saraf, dan kondisi yang dapat
menyebabkan disfungsi ereksi.
- Berolahraga secara teratur.
Penelitian menunjukkan, gaya hidup sehat dapat mencegah disfungsi
ereksi. Olahraga seperti lari, berenang, dan bentuk-bentuk latihan
aerobik dapat membantu mencegah disfungsi ereksi. Namun, berhati-hatilah
dengan olahraga yang memberikan tekanan berlebihan pada perineum,
daerah antara skrotum dan anus. Bersepeda dapat menyebabkan disfungsi
ereksi. Bersepeda jarak pendek mungkint tidak bermasalah. Tetapi
orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersepeda harus memastikan
mereka menggunakan sepeda yang tepat, memakai celana bersepeda yang
empuk, dan sering berdiri saat mengayuh.
- Jangan mengandalkan Kegel.
Salah satu bentuk latihan yang tampaknya tidak bermanfaat adalah
latihan kegel, yang menyebabkan kontraksi dan relaksasi otot-otot dasar
panggul berulang kali. Latihan Kegel dapat membantu pria dan wanita
dengan inkontinensia urin (tidak dapat menahan buang air kecil). Tetapi
tidak ada bukti bahwa latihan kegel dapat mencegah disfungsi ereksi.
- Menjaga kadar testosteron.
Pada pria sehat, kadar testosteron seringkali menurun tajam saat
berusia 50 tahun. Setiap tahun setelah usia 40 tahun, kadar testosteron
pria biasanya menurun sekitar 1,3 persen. Jadi, waspadalah terhadap
gejala seperti dorongan seks rendah, murung, kurang stamina, atau
kesulitan membuat keputusan, karena Anda kekurangan testosteron.
- Hindari steroid anabolik.
Obat-obatan yagn sering disalahgunakan oleh atlet dan binaragawan,
dapat mengecilkan testis dan menurunkan kemampuan memproduksi
testosteron.
- Berhenti merokok.
Merokok dapat merusak pembuluh darah dan membatasi aliran darah ke
penis. Nikotin memicu penyempitan pembuluh darah, yang dapat menghamat
aliran darah ke penis.
- Hindari seks berisiko.
Beberapa kasus disfungsi ereksi karena cedera pada penis yang terjadi
selama aktivitas seksual. Untuk mencegah cedera pada penis, pastikan
vagina basah sebelum penetrasi. Pastikan juga penis tidak terpeleset
keluar dari vagina sehingga mengenai bagian tubuh yang keras. Jika
pasangan Anda bergerak sedemikian rupa sehingga menyakiti penis Anda,
jangan membungkuk, tapi segera minta pasangan Anda untuk menghentikan
aksinya. Jika pasangan Anda melakukan posisi “woman on top” dan bergerak
ke bawah, sementara penis tidak masuk vagina, beban tambahan akan
“menyakiti” penis.
- Kendalikan stres. Stres yang disebabkan oleh faktor psikologis bisa meningkatkan kadar hormon adrenalin yang membuat pembuluh darah berkontraksi. Ini bisa berakibat pada ereksi Anda. Apapun yang bisa dilakukan untuk menghilangkan stres, bisa membantu kehidupan seks pria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar