Jumat, 07 Juni 2013

Manajemen Strategis : Prioritas kan TOWS, Lihat SWOT

Manajemen Strategis : Prioritas kan TOWS, Lihat SWOT

Dalam menganalisis bisnis perusahaan, orang cenderung menggunakan model SWOT, yakni Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threats. Model ini sudah lama populer di kalangan bisnis. Bahkan, sebagian masih menggunakan model ini sampai sekarang.
Bila ditilik dari sejarahnya, konsep SWOT pertama kali dipopulerkan oleh Albert Humprey, akademisi yang mengepalai proyek penelitian di Universitas Stanford pada tahun 1960-an. Model ini juga populer di kalangan akademisi, khususnya di bidang bisnis, sebagai prasyarat akademis.
Tapi, di era sekarang, di mana lanskap bisnis sudah sangat dinamis dengan perubahan cepat yang dimotori teknologi, model SWOT kurang memadai. Banyak perubahan yang harus dicermati oleh pemasar saat ini seperti yang sudah diungkapkan dalam tulisan sebelumnya berjudul “Strategi Menganalisis Lanskap Bisnis.” Sebab itu, model yang paling tepat adalah TOWS seperti yang digagas oleh MarkPlus.

Model TOWS bukan sekadar membolak-balik huruf saja. Model TOWS juga bukan untuk menegasi SWOT karena tidak menghilangkan elemen-elemennya. Model TOWS lebih pada urutan logis untuk menganalisis lanskap industri/pasar. Urutan ini akan memengaruhi kadar analisis.
Analisis dengan mode TOWS berarti menganalisis faktor-faktor eksternal perusahaan itu. Cara pandang penganalisis diarahkan lebih dahulu ke luar. Ke luar di sini bisa dibaca sebagai kondisi nyata pasar yang ada, ke kondisi perubahan-perubahan (change) yang ada di lanskap bisnis. Juga lebih dahulu melihat peluang-peluang yang ada untuk digarap.

Seperti sudah dibahas di tulisan sebelumnya, perkembangan teknologi ini memengaruhi empat elemen lain dalam Change, yakni ekonomi, politik-legal, sosio-kultural, dan market. Teknologi membuat keempatnya senantiasa berubah dan dinamis. Misalnya, regulasi berubah, sistem keuangan berubah, perilaku konsumen berubah, sosio-kultur juga berubah, persaingan berubah, pasar berubah, dan sebagainya.

Hal-hal inilah yang layak diperhitungkan lebih dahulu oleh pebisnis maupun pemasar sebelum menjalankan bisnis maupun aktivitas pemasarannya.
Dengan menggunakan TOWS, kita boleh dibilang sedang melakukan proses outside-in (dari luar ke dalam). Sementara, SWOT lebih cenderung pada inside-out (dari dalam ke luar). Adakah perbedaannya? Jelas ada.

Analisis TOWS lebih cenderung berorientasi pada perubahan-perubahan di lanskap pasar. Artinya, berorientasi pada masa depan. Sementara, analisis SWOT cenderung berorientasi pada masa lalu. Lebih mengedepankan kekuatan-kekuatan di dalam perusahaan dan perusahaan cenderung mengagungkan masa lalunya (glorifying the past) dan belum tentu relevan dengan era sekarang.
Dengan memiliki cara pandang ke luar (outlook) lebih dahulu, perusahaan dengan gampang menyusun strategi yang tepat, efektif, sekaligus efisien. Sebaliknya, dengan cara pandang dari dalam ke luar, perusahaan berpotensi melahirkan strategi yang keliru dan tidak sesuai dengan situasi dan kondisi pasar alias tidak relevan.

Setelah menganalisis faktor eksternal tersebut, perusahaan kemudian melihat ke dalam: mana saja yang menjadi kekuatan kompetitif perusahaan, apa saja yang perlu dipersiapkan. Perusahaan pun kemudian memiliki pilihan, apakah harus investasi, langsung mengeksekusi, menunda, atau malah membatalkan dan menggarap bisnis lainnya yang lebih relevan dan realistis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar